Gugur


9 Februari 2013. Helai daun yang menguning itu akhirnya gugur. Tanpa kata. Tanpa peringatan. Hanya butuh sehembus lembut angin semilir untuk membuatnya lepas dari kedudukannya. 

"Angin, mengapa Engkau tak berkabar sebelumnya?" 
"Begitulah titah Sang Maha Raja. Tak ada makhluk yang bisa membantah-Nya."

Sehelai daun yang menguning itu tergolek dalam diam. Ia tak lagi punya daya. Hanya tangis dan ratapan kesedihan yang terdengar dari sekelilingnya. Doa-doa melayang-layang di udara mengiringi kepergiannya. Mulai hari itu hanya kebaikan yang tercerita. Sisanya bagian dari keridhaan untuk memaafkan yang masih tersimpan. 

Sehelai daun yang menguning itu telah lepas dari fana, kembali kepada Pemiliknya. Meninggalkan pesan kelak kita akan sepertinya. Kelak, juga tanpa peringatan. 

Sehelai daun yang menguning itu. Semoga Sang Maha Raja mengampuni dosa, menerima amal, dan menempatkannya di surga.  


[Gambar dari sini]

Post a Comment

2 Comments

  1. Assalamu'alaikum, Muti... Turut berkirim do'a untuk Ayah Muti, semoga beliau mendapat sebaik-baik tempat di sisi-Nya...

    Lama tak berkabar, kebetulan barusan buka FB dan melihat Muti di newsfeed. Mau menyapa tapi kelihatannya Muti juga jarang OL di FB (saya juga sih, :) ). Akhirnya, entah kenapa malah tergerak buka blog Muti, dan menemukan kabar duka ini... Semoga Muti dan keluarga diberi ketabahan...

    Salam Kangen,


    Siska Nurohmah

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam ww..

      siskaaa.. very very long time no hear from you.. aamiin yaa rabbal 'alamiin.. terima kasih untuk doanya :). di FB saya jadi pemerhati saja dan memang ga pernah OL :p. tapi pesan atau catatan di wall tetap very much welcome :). kapan2 ketemuan yuk..

      salam kangen juga

      muti



      Delete