Hari ke-8: Heart and Persistence


Menulis blog setiap hari secara konsisten itu sulit. Apalagi bagi saya yang sok sibuk, moody, dan pemalas ini. Makanya tidak heran jika 10 hari pertama dari 30 hari yang diwajibkan #30HariBercerita belum sampai, sudah tiga hari saya membolos. Hari pertama, kelelahan sehabis ke lapangan seharian. Hari kedua, tidak bersemangat. Eh, di hari ketiga kuota internet habis. Lengkap. 

Padahal setiap hari pasti ada sesuatu untuk diceritakan, meski kecil dan remeh. "何もない日なんてない (Tidak ada hari yang tidak ada (kejadian) apa-apa)", kata Shimamura Tomoko dalam serial drama Legal High. Tinggal bagaimana penulis membuatnya menarik bagi pembaca. Tapi, seandainya tidak menarik pun, tidak masalah. Inilah keistimewaan yang ditawarkan blog pribadi. Tidak ada aturan dan ukuran tertentu yang harus ditaati. Pemilik dapat mengatur blog-nya sesuka hati. 

Lack of persistence? Mungkin iya. Mungkin saya kurang gigih dalam memperjuangkan keberlanjutan #30HariBercerita. Mungkin saya terlalu mudah beralasan. Mungkin saya belum sepenuh hati mendedikasikan sedikit waktu setiap hari untuk duduk dan menuliskan apa saja untuk dibagi kepada dunia. 

Aah.. Urusan hati memang rumit. 
Katanya mau jadi penulis, tapi tantangan #30HariBercerita saja tidak bisa kamu taklukkan, Muti.
*Tarik napas dalam* 
Ayo, semangat menulis! 

Post a Comment

0 Comments