Jatuh Cinta pada Pastel de Nata

Kamu tahu film serial animasi Born to Cook, enggak? Itu, lo, yang tokohnya adalah anak kecil memakai topi koki dan ahli memasak. Setiap kali dia mencicipi masakan koki lain, reaksinya selalu lebay. Kadang terbang ke udara. Kadang menari sambil berputar. Kadang duduk di pinggir piring berukuran jumbo. Semuanya demi menggambarkan kelezatan masakan yang dicoba.



Kalau ada di dunia nyata, mungkin persis seperti itu ekspresi saya saat menggigit pastel de nata atau egg tart khas Portugal pertama kali saat berkunjung ke Porto akhir 2019. Saya merasa terlontar ke udara lalu terbang sambil menari-nari. Sebegitu terharunya sampai-sampai saya hampir menitikkan air mata. Beneran, deh! Belum pernah saya merasakan kue seenak itu, di tempat yang jaraknya belasan ribu km dari tanah air.

Tampilan Biasa, Rasa Luar Biasa

Yang jelas kue ini bukan perkawinan silang antara pastel isi bihun dengan nata de coco, ya. Pastel de nata (atau pastéis de nata) adalah kudapan nasional Portugal yang dinobatkan oleh The Guardian sebagai satu dari "50 hal terbaik untuk disantap" di dunia pada 2009. Dua tahun kemudian, kue ini terpilih sebagai satu dari Tujuh Keajaiban Gastronomi Portugal. 

Itu bukan gosong karena lupa diangkat dari oven, ya (dok. pribadi)

Kalau kamu mengira kue ini punya bentuk atau penampilan yang heboh, kamu salah. Tampilannya biasa saja–malah cenderung tidak menarik karena banyak bercak hitam di permukaan seperti gosong. Kulitnya berlapis dan tidak padat. Isiannya berupa krim custard berwarna kuning. Bisa pula diberi tambahan rasa, seperti jeruk dan lemon. Taburan bubuk kayu manis memberikan aroma khas. Saat digigit, dia terasa renyah di luar, lembut di dalam. Nyam!

Saya pernah mencoba egg tart di luar Portugal (baca: Belanda), tetapi tidak ada yang bisa menandingi versi aslinya. Memang susah kalau sudah pernah mencoba yang super lezat. Yang lain jadi harus bisa memenuhi standar tersebut. Jika gagal, siap-siap saja kecewa.

Karena Sisa Kuning Telur

Sebenarnya waktu itu saya tidak sengaja mencoba pastel de nata. Setelah turun dari perahu tur yang membawa kami menyusuri Sungai Douro, kami berjalan menuju stasiun kereta gantung. Di dekatnya ada toko pastel de nata. Dapurnya dikelilingi oleh kaca sehingga pengunjung bisa melihat proses pembuatan kue dari luar. Ide pemasaran ini sukses mencuri perhatian. Sekotak kue menjadi santapan kami sore itu di tengah udara yang makin dingin.

Di tepi Sungai Douro bersama bapak suami, dua bocil, dan satu baby in belly (dok. pribadi)

Baru setelah menyantapnya, saya mencari tahu tentang kue ini. Konon pastel de nata diciptakan oleh seorang biarawan Katolik di Biara Jerónimos Belém, Lisboa sebelum abad ke-18. Karena itu, pastel de nata juga disebut 
pastel de Belém atau pastéis de Belém

Waktu itu biara menggunakan putih telur dalam jumlah banyak untuk menganji pakaian biarawan dan biarawati. Nah, sisa kuning telur digunakan untuk membuat kue dan pastry. Akibatnya, banyak resep kue dan pastry tercipta di seantero negeri. 

Setelah biara ditutup pada 1834 menyusul Revolusi Liberal di Portugal, resep pastel de nata dijual ke pabrik pengolahan gula dekat biara. Pemiliknya lalu membuka Fabrica de Pastéis de Belém yang masih beroperasi hingga saat ini. Tokonya berada tiga menit saja dengan berjalan kaki dari Biara Jerónimos. 

Resep

Soal recook, saya angkat tangan, deh. Bukan apa-apa, saya takut kecewa dengan hasilnya--takut tidak seenak pastel de nata asli yang terekam di memori. Namun, kalau kamu penasaran, di internet banyak resep yang bisa dicoba. Salah satunya dari Femina berikut.

Bahan
375 g puff pastry siap pakai, potong bentuk bulat dengan bantuan ring cutter diameter 8 cm

Custard, aduk rata
250 ml susu cair, didihkan
150 g gula pasir
125 ml air
30 g tepung terigu serbaguna
20 g tepung maizena
2 batang kayu manis ukuran 5 cm
2 kuning telur ayam
1 butir telur ayam
1 sdm air jeruk lemon
1 sdt ekstrak vanila

Taburan
3 sdm gula bubuk
3 sdm kayu manis bubuk

Cara membuat
1. Panaskan oven pada suhu 180° C, sisihkan.
2. Siapkan 6 buah loyang aluminium bulat individual volume @125 ml. Olesi dengan minyak hingga rata. Letakkan puff pastry di dalam cetakan. Tekan perlahan hingga seluruh dinding loyang tertutup puff pastry.
3. Tuang adonan custard ke dalam puff pastry hingga ¾ penuh, ratakan. Panggang di dalam oven panas hingga adonan mengembang, matang, dan kempis kembali serta berwarna kecokelatan (± 30 menit), angkat.
4. Setelah dingin, taburi permukaan tart dengan bahan taburan. (f)

(Untuk 12 buah)

Penutup

Layaknya setiap perjalanan, pasti ada kenangan yang tercipta. Bagi saya kunjungan kami ke Portugal tahun itu menorehkan kesan mendalam terhadap salah satu penganannya: pastel de nata. Tak disangka sampai saat ini belum ada yang menggeser kue berkrim lembut itu dari posisi puncak kudapan terlezat versi saya.



*****

Tulisan ini dibuat untuk Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog Maret 2024

Post a Comment

10 Comments

  1. Jadi penasaran sama rasanya. Tampilannya kaya biasa aja ya. Aku ingat juga tuh ekspresi lebay dari anime Born To Cook. Memang ada beberapa makanan yang seenak itu rasanya kalau dimakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya makanya saya juga ga punya ekspektasi apa-apa awalnya. Asli langsung kebayang jadi si koki cilik itu pas gigit pertama kali wkwk..

      Delete
  2. Pernah makan egg tart gini di Macao. Konon Macao, kulinernya campuran Portugis & China. Portugis kan pernah menjajah Macao. Itu aja udah enak bangeeet. Pengen bawa pulang, engga bisa, krn engga tahan lama kan. Apalagi egg tart asli di Portugal yah, Mbahnya enak...hehe...
    Pie susu dari Bali, engga ada apa-apanya deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iyaa mungkin rasa egg tart di Macao sama dengan di Portugal karena akarnya sama. Pie susu Bali beda adonan kayaknya, Bu hehe..

      Delete
  3. Sesaat aku kira Teh Muti ngebahas film Cooking Master Boy hahaha. Kayanya kalau anime tentang makanan itu pasti heboh-heboh ya ekspresinya.

    Aku kira makanannya terbuat dari kelapa tadi hehe ternyata egg tart. Jadi ada beberapa versi berbagai negara ya Teh, tapi yang menurut Teteh paling enak yang di Portugal?

    Soalnya di Indonesia pun cukup sering dijumpai egg tart, tapi aku baru tau kalau dia kudapan nasional Portugal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan ada beberapa versi sih, teh.. Maksud saya, saya pernah coba egg tart serupa di negara lain kok jauh rasanya. Mungkin karena beda resep, beda teknik pembuatan, atau beda kualitas bahan baku. Ga paham juga. Saya malah belum pernah coba egg tart di Indonesia. Jangan-jangan lebih enak daripada aslinya? Hihi..

      Delete
  4. Ini seperti jebakan umur ya Muti ehehe, karena hanya orang orang di usia tertentu saja yang tahu "Born to Cook" wkwkwk.

    Btw visualnya pastel de nata yang ada gosong gosongnya dikit itu, di mataku justru tidak bisa dikatakan 'biasa', luar biasa malahan.

    Sangat menggoda, karena suka yang demikian. Ehehe.

    ReplyDelete
  5. Yoichi ajioshi! Gak tau itu ejaan yang bener atau bukan. Hehe part yang aku inget waktu Yoichi adalah saat bunga sakura berguguran untuk gambarin makanannya seenak itu.

    Egg tart ini dalam versi bayanganku apa mirip kue bingke ya yang khas kalimantan, kue jam 8 khas palembang, kue lumpur, pie susu bali, apa semua jawaban salah ahahaha. Kalau lebih enak lagi, auto ngiler, itu aja udah buat merasa di atas awan😂


    ReplyDelete
  6. Egg tart banyak macamnya dari berbagai belahan negara, tapi mungkin yang ini khas banget ya. Jadi pengen nyoba.

    ReplyDelete
  7. Menarik untuk dicoba ni. Thanks resepnya. (Sari Rochmawati)

    ReplyDelete